Jumat, 10 Juni 2011

Dongeng Untuk Siswa SD

Kura-kura dan Monyet
 Di sebuah hutan, hiduplah seekor kura-kura yang tinggal bersama saudaranya. Mereka berdua sangat rajin berkebun, mereka menanam buah-buahan terutama pisan. Kebun mereka ditumbuhi buah-buahan yang segar, karena mereka merawatnya setiap hari. Mengetahui hasil kebun kura-kura sangat berlimpah, monyet yang serakah, ingin memakan semua hasil kebun kura-kura. Monyet pun membujuk kura-kura kecil secara diam-diam, tanpa sepengetahuan kakaknya. "Kura-kura, apakah kamu ingin berjalan-jalan ke kota? Aku besok ingin pergi ke kota, aku ingin melihatnya, karena yang aku dengar, kota sangat indah, aku ingin mengajakmu, tetapi aku tidak ingin mengajak saudaramu. Ayolah kura-kura, temani aku!!!" pinta monyet dengan memelas. Karena kura-kura sangat polos akhirnya terbujuk rayuan monyet, "Baiklah, aku akan ikut denganmu besok." jawab kura-kura tanpa curiga sedikitpun kepada monyet. "Kalau abegitu, aku tunggu kamu besok pagi di sini, tetapi jangan lupa membawa bekal yang banyak, karena kota itu tempat yang sangat jauh, jadi kalau tidak ingin mati kelaparan, bawalah hasil kebunmu yang sangat banyak itu!!!"
Pada malam harinya, kura-kura menyiapkan bekalnya yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, kakaknya bertanya, "Mau pergi ke mana, dengan bekal sebanyak itu?" Karena teringat pesan monyet untuk tidak mengajak saudaranya, maka dengan gugup, kura-kura kecil berkata pada kakaknya, "A...a...a...aku akan menjenguk saudara monyet yang tinggal di tempat yang sangat jauh, maka aku membawa buah ini untuk bekal dan sebagian untuk buah tangan kami." Sang kakak yang mengetahui sifat licik monyet, tidak percaya begitu saja dan meninggalkan asiknya begitu saja.
Keesokkan harinya, monyet dan kura-kura kecil berangkat. Tanpa mereka sadari, kakak kura-kura mengikuti mereka dari belakang. dalam perjalanan, monyet selalu mengeluh, "Kura-kura, mengapa jalanmu lambat sekali? Cepatlah sedikit!" Kura-kura pun menjawab, "Aku sangat lelah membawa bekal ini, kamu juga tidak membantuku." Lalu terbersit pikiran licik monyet, "Bagaimana kalau kita istirahat dan makan sebagian bekalmu? Agar kau tidak lagi berat membawanya?" Kura-kura pun menyetujuinya dan mereka berdua makan bersama. Tetapi sifat monyet yang tamak, merasa kurang dengan bagiannya, sehingga ia ingin mengambil bekal kura-kura. "Ayo kita lanjutkan perjalanan kita! Tetapi izinkan aku membantumu membawa bekal itu." pinta monyet. Tanpa merasa curiga sedikitpun, kura-kura menyetujuinya, "Baiklah, tolong ya!" Kuara-kura menyerahkan bekalnya, tetapi monyet mengambil bekal tersebut sambil berlari meninggalkan kura-kura. "Hey, monyet jangan tinggalkan aku!!!" teriak kura-kura, tetapi monyet sudah jauh meninggalkan kura-kura. Kakak kura-kura yang melihatnya, sangat kesal tetapi ia masih bersembunyi dari adiknya.
Setelah berjalan cukup jauh, kura-kura akhirnya menemukan monyet, ia melihat monyet memakan semua bekalnya. Dengan marah kura-kura berkata, "Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kalau kita nanti kelaparan?" Dengan santainya, monyet menjawab, "Jangan pelit kura-kura, apa salahnya berbagi?" Kura-kura menjadi sangat marah kepada monyet, begitu pula dengan kakaknya yang mengetahui hal tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara tembakan dari kejauhan, "Pemburu....." teriak monyet sambil berlari meninggalkan kura-kura. Ternyata terlambat bagi kura-kura, ia tertangkap oleh pemburu karena ia tidak bisa berlari cepat. Kura-kua dibawa ke rumah pemburu dan diletakkan di sebuah kandang kayu, dengan tali sebagai kuncinya, tetapi di kandang tersebut banyak disediakan buah-bauhan segar oleh pemburu. Pada saat kura-kuraditinggalkan sendiri di halaman pemburu, monyet menghampirinya. Dan menyapa, "Hai, kura-kura!!!" Dengan kesal kura-kura memalingkan muka sambil terus makan buah segar. Monyet pun tergiur dengan buah tersebut, dan membujuk kura-kura, "Maaf kura-kura, tadi aku tidak bermaksud meninggalkanmu, aku hanya kaget, apakah kamu tidak ingin pulang? Aku mau menggantikan tempatmu." Kura-kura pun menjawab, "Tidak, aku tidak percaya padamu, aku lebih senang di sini, makan buah yang segar dan banyak dan tidak ada yang menghianatiku lagi." Jawab kura-kura dengan sinis. Dan monyetpun terus membujuk, "Apakah kamu tidak kangen dengan saudaramu? Kasian dia harus sendirian. Aku mau menggantikan temapatmu" Kura-kura merasa bersalah pada kakaknya dan akhirnya mau bertukar posisi dengan monyet, monyet melepaskan kura-kura dari kandang tersebut dan sekarang monyet yang berada di salam kandang. "Terimakasih ya, monyet!!" kata kura-kura. Tetapi monyet mengacuhkan kura-kura sambil memakan buah-buahan di sana. Kura-kura meninggalkan monyet.
Karena kura-kura sangat polos, ia tidak ingat jalan pulang, dan akhirnya kakaknya muncul dari semak-semak. Kura-kura pun meminta maaf pada kakaknya. Dan kakaknya memaafkan dan mengajaknya pulang. Akhirnya, mereka kembali ke hutan dan hidup bahagia selamanya. Sementara monyet, sudah tidak diketahui kabar pastinya, tetapi ada yang mengatakan monyet telah dibawa ke kota untuk dijual.

Membuat Mainan dengan Plastisin




Anak-anak zaman sekarang, lebih cenderung berminat pada mainan-mainan yang kurang mengasah kreatifitas untuk berfikir. Memang, seorang guru harus memberikan pengajaran sesuai perkembangan zaman, tetapi guru juga harus mengajarkan bagaimana siswa membentuk mainan sendiri, untuk mengembangkan kreatifitas seorang murid. Salah satunya adalah dengan membuat mainan dari plastisin (playdought).

Media Pembelajaran 2 Dimensi (Matematika: Bangun Ruang)





Media pembelajran yang paling sederhana, yang dapat dibuat oleh seorang guru, adalah media 2 dimensi berupa gambar. Guru dapat membuat sendiri atau mencari bahan yang akan diajarkan di internet atau sumber yang lain. Hal ini dapat membantu guru untuk mempermudah proses pengajaran. Karena guru mempunyai contoh langsung, sehingga siswa tidak membayangkan lagi, tetapi sudah ada contoh atau gambar langsung yang ditunjukkan oleh guru.

Cara Membuat Boneka Jari dari Kain Flanel





Mendongeng untuk anak SD, harus dilakukan oleh seorang guru SD. Tapi sering kali, dongeng yang disajikan oleh guru kurang menarik bagi siswa. Dan hal itu membuat anak merasa bosan dan tidak tahu alur cerita yang dibawakan oleh guru. Untuk mengantisipasi hal tersebut, guru dapat menggunakan media yang menarik bagi siswa, salah satunya dengan menggunakan boneka jari. Guru dapat membuat sendiri boneka jari sesuai dengan tokoh-tokoh yang akan menjadi peran dalam dongeng. Adapun cara untuk membuat boneka jari sebagai berikut:
1. Bahan yang dibutuhkan:
- kain flanel
- jarum dan benang, untuk menjahit
- kapas / dakron
- gunting
- lem
2. Langkah-langkahnya:
- Buat pola pada gambar yang akan dibentuk, buat dua pola untuk depan dan belakang
- Gunting pola yang telah dibentuk,
- Jahit pola yang telah dibuat, tapi sisakan tempat untuk memansukkan dakron sebagai isi
- Masukkan dakron, dan tutup jahitan yang belum tertutup
- Bentuk aplikasi seperti mata, hidung, dll, dengan menjahit membentuk, atau menggunakan kain flanel dan direkatkan dengan lem
- Buat tempat untuk jari di belakang boneka yang telah jadi,
- Dan boneka jari siap untuk diperankan.